Senin, 07 September 2015

Ekonomi Jawa Barat

Perekonomian Jawa Barat melambat cukup dalam pada triwulan I 2015 pada level 4,93%. Perlambatan pertumbuhan terjadi hampir pada seluruh komponen penggunaan seperti konsumsi rumah tangga, konsumsi lembaga non profit, investasi serta ekspor dan impor yang menjadi salah satu faktor utama perlambatan kinerja perekonomian Jawa Barat pada triwulan laporan.

Sektor perdagangan besar dan eceran tercatat mengalami perlambatan, namun pada akhir triwulan I 2015 terpantau sudah masuk masa panen sehingga kinerja sektor tersebut meningkat khususnya yang bersumber dari tanaman bahan makanan (tabama) dan menjadi penahan laju perlambatan yang lebih dalam.

Inflasi Jawa Barat berdasarkan perhitungan kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) di 7 kota pada triwulan I 2015 mengalami penurunan yang cukup signifikan. Secara tahunan, pada triwulan I 2015 inflasi Jawa Barat sebesar 5,46%, menurun dibandingkan triwulan IV 2014 yang mencapai 7,41%.

Penurunan yang terjadi terutama disebabkan oleh komoditas kelompok administered prices sebagai dampak berbagai kebijakan penurunan harga BBM sebanyak 2 (dua) kali pada awal periode, yang kemudian diikuti oleh penurunan tarif angkutan dalam kota maupun antar kota.

Pergerakan inflasi Jawa Barat pada triwulan I 2015 sebesar 5,46% tetap terkendali dan berada di bawah inflasi nasional yang mencapai 6,38%. Dengan perkembangan tersebut, inflasi Jawa Barat masih on track mendukung pencapain target sasaran inflasi nasional 2015 sebesar 4,0±1%.

Perkembangan kinerja sektor perbankan Jawa Barat pada triwulan I 2015 masih menunjukkan kondisi yang relatif baik. Hal ini terlihat dari peningkatan aset dan kualitas kredit yang terjaga dalam batas aman dengan rasio Non Performing Loan (NPL) di bawah 5%. Pertumbuhan kredit dan pembiayaan yang disalurkan perbankan konvensional maupun syariah pada periode laporan tercatat mengalami perlambatan yaitu berturut-turut 12,3% dan 18,1% dengan total penyaluran sebesar Rp 305,9 triliun. Di sisi lain, total Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun bank umum konvensional maupun syariah di Jawa Barat tercatat sebesar Rp336,8 triliun, meningkat dari sebesar 10,6% pada triwulan IV 2014 menjadi sebesar 14,3% pada triwulan I 2015. Sementara itu, terjadi peningkatan risiko kredit yang tercermin dari rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) namun masih dalam batas aman di bawah 5%.

Pada aspek sistem pembayaran, kinerja sistem pembayaran nontunai pada triwulan I 2015 menunjukkan adanya penurunan. Perkembangan peredaran uang di Jawa Barat pada triwulan I 2015 masih didominasi oleh inflow yang terlihat dari peningkatan jumlah aliran uang kartal yang masuk ke Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat hingga mencapai Rp19,0 triliun, sementara outflow mengalami penurunan dari Rp12,15 triliun menjadi sebesar Rp10,86 triliun pada triwulan I 2015.

Secara umum, Realisasi belanja pemerintah yang merupakan pendorong utama pertumbuhan dan langsung menyentuh kepentingan masyarakat luas terealisasi sebesar 7,8% pada triwulan I 2015, yang berarti mengalami peningkatan dibanding realisasi triwulan I 2014 sebesar 7,3%.

Data ketenagakerjaan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat periode Februari 2015 menunjukkan adanya peningkatan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Jawa Barat menjadi sebesar 66,08% dan penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menjadi sebesar 8,40% pada periode yang sama.

Perekonomian Jawa Barat diperkirakan cenderung pada kisaran 5,0%-5,4% pada triwulan II 2015. Dari sisi permintaan, peningkatan diperkirakan disumbang oleh peningkatan seluruh komponen, seperti konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, investasi maupun ekspor. Sementara itu, secara sektoral, kinerja dua sektor utama Jawa Barat,yaitu sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan besar & eceran, dan reparasi mobil & sepeda motor diperkirakan meningkat dibanding triwulan sebelumnya dan menjadi pendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi Jawa Barat triwulan II 2015.

Sementara itu dari sisi inflasi, diperkirakan akan terjadi peningkatan tekanan inflasi Jawa Barat pada triwulan II 2015 pada kisaran 6,2%-6,6%. Namun demikian, tingkat inflasi Jawa Barat secara keseluruhan tahun 2015 diperkirakan masih berada dalam batas sasaran nasional pada kisaran 4%±1% (yoy).

Minggu, 06 September 2015

Sosial Budaya Jawa Barat

Hayy guys kalian tau kan apa itu jawa barat. Yupp
Sosial Budaya Jawa Barat

Jawa Barat ialah sebuah provinsi yang letaknya di Pulau Jawa. Tepatnya di sebelah DKI Jakarta. Ibu kota jawa barat ialah Bandung guys.

Jawa Barat sendiri sebagai pengertian administratif mulai digunakan pada tahun 1925 pada saat itu Pemerintah Hindia Belanda membentuk Provinsi Jawa Barat. Pembentukan provinsi itu sebagai pelaksanaan Bestuurshervormingwet tahun 1922, yang membagi Hindia Belanda atas kesatuan-kesatuan daerah provinsi. Sebelum tahun 1925, terdapat istilah Soendalanden (Tanah Sunda) yang biasa disebut pasundan. Provinsi ini rata rata penduduknya memakai bahasa sunda loh untuk berkomunikasi antar warganya.

Penduduk
Jawa Barat salah satu provinsi yang  jumlah penduduknya terbanyak di Indonesia. Karena letaknya yang dekat dengan ibu kota negara,so hampir seluruh suku bangsa yang ada di Indonesia terdapat di provinsi ini. 

65% penduduk Jawa Barat adalah Suku Sunda yang merupakan penduduk asli provinsi ini.Tapi ada Suku lainnya juga loh yaitu Suku Jawa yang banyak dijumpai di daerah bagian utara Jawa Barat, Suku Betawi banyak tinggal di daerah bagian barat yang sama dengan Jakarta. Suku Minang dan Suku Batak banyak mendiami Kota-kota besar di Jawa Barat, seperti Bandung, Cimahi, Bogor, Bekasi, dan Depok.
Agama mayoritas penduduk di Jawa Barat memeluk agama Islam (97%). Selain itu ada pula agama kristen dan tionghoa,ada juga hindu dan budha

Pendidikan di
Provinsi Jawa Barat lumayan bagus loh. Karna Provinsi ini merupakan  yang paling banyak mempunyai Perguruan Tinggi Negeri daripada Provinsi lainnya di Indonesia,yaitu :
Institut Teknologi Bandung
Universitas Indonesia sebagian kampusnya di Depok,namun ternyata kampus ini merupakan bagian dari provinsi Dki Jakarta,
Institut Pertanian Bogor ini termasuk universitas yang paling dekat dengan depok.
Universitas Padjadjaran
Universitas Pendidikan Indonesia
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati
Sekolah Tinggi Pemerintah Dalam Negeri
Politeknik Negeri Bandung
Politeknik Manufaktur

Seni dan budaya di Jawa Barat banyak dipengaruhi oleh budaya sunda loh guys
Saah satunya Kesenian bela diri yang berasal dari Jawa Barat ialah Tarung Drajat, semacam Pencak Silat gitu

Berikut adalah seni tari kesenian yang berasal dari Jawa Barat
Tari Jaipongan
Tari Topeng
Tari Merak
Kesenian Cianjuran
Kesenian Cirebonan, dll
Selain itu Jawa Barat juga memiliki senjata tradisional loh yang disebut dengan Kujang dan Rumah adatnya yang  bernama Keraton Kasepuhan Cirebon
Di jawa barat banyak Tempat wisatanya,yang bisa kalian kunjungi dimusim liburan guys yaitu
Pantai Pangandaran
Pantai Pelabuhan Ratu
Gunung Tangkuban Parahu
Ciater
Linggajati
Kebun Raya Bogor,letaknya strategis lah,dekat sama istana presiden juga loh bisa sekalian mampir guys jika kalian ke ketempat wisata ini.
Taman Safari Indonesia
Taman Buah Mekarsari
Keraton Kasepuhan
Keraton Kanoman
Situ Patengan, Ciwidey
Cipanas, Garut
Pantai Ujung Genteng, Sukabumi
Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda, Bandung
Taman Nasional Pangrango

Jumat, 04 September 2015

Geografi dan Sumber daya Jawa Barat




Siapa yang tak kenal provinsi beribukotakan Bandung ini. Jawa Barat namanya. Jawa Barat yang kita kenal terletak di Pulau Jawa bagian barat, tetapi Jawa Barat tidak terletak di paling ujung Pulau Jawa. Provinsi yang terletak paling ujung barat Pulau Jawa adalah Banten yang berbatasan langung dengan provinsi Jakarta dan jawa barat.

a.   Perbatasan Wilayah Jawa Barat



Jawa Barat memiliki batas batas wilayah engan provinsi atau dengan laut luar pulau jawa. Pada bagian utara Jawa Barat berbatasan dengan Laut Jawa. Pada bagian timur Jawa Barat berbatasan dengan jawa tengah. Pada bagian selatan berbatasan dengan Samudra Hindia. Dan pada bagian barat Jawa Barat berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta dan Banten


b.   Sumber Daya Alam (SDA)



Di bidang pertanian Jawa Barat memiliki hasil yang sangat melimpah hingga total 15% dari total hasil pertanian Negara Indonesia. Hasil pertanian berupa beras, kentang  manis, jagung, buah-buahan, dan sayuran. Jawa Barat juga menghasilkan teh, kelaoa, minyak sawit,, karet alam, gula, oklat dan kopi.
Di bidang peternakan Jawa barat memiliki hasil paling besar di Indonesia hingga total 34% total nasional menghasilkan lebih dari 120.000 ekor sapi perbulan.


c.    Kelautan atau Agraria



Jawa Barat memiliki 2 laut yaitu Laut Jawa pada bagian utara dan Samudra hindia yang membentang hingga 1000 km panjangnya. Sehingga Jawa Barat memiliki potensial yang lumayan besar untuk dimanfaatkan perairannya.
Jawa Barat memliki DAM/ bendungan yang terletak di sungai saguling di Cirata dan DAM yang terletak di Jatiluhur yang menghasilkan energy listrik sangat besar untuk warga sekitar masyarakat Jawa Barat.


d.   Iklim



Di puncak Gunung Pangrango memiliki suhu sekitar 9˚C suhu ini termasuk suhu terendah di Jawa Barat. Suhu tertinggi berada pada Pantai Utara dengan suhu mencapai 34˚C. Curah hujan sebesar 2000 mm sedangkan pada pegunungan mencapai 5000 mm.


e.   Minyak dan Gheotermal



Tambang dan sumur minyak terdapat sepanjang laut Jawa Utara yang menghasilkan berton barrel tiap tahunnya. Gheotermal atau panas bumi dihasilkan beberapa daerah pegunungan pada provinsi Jawa Barat.


f.     Tambang Mineral



Jawa Barat menghasilkan banyak batu gamping, tanah liat, andesit, marmer dan bebatuan besar lainnya.

Tambang emas yang dikelola oleh PT. Aneka Tambang menghasilkan lebih dari 5,5 juta Ton emas. Dengan kisaran 12,1 gram tiap rengkahan emas

source :
https://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Barat

image by Google image

Rabu, 02 September 2015

Sejarah Jawa Barat



Oke Guys, kali ini gw mau nyeritain sejarah daerah Jawa Barat. Dari artikel yang gua baca di internet, temuan arkeologi di Anyer menunjukkan adanya budaya logam perunggu dan besi dari sebelum milenium pertama. Gerabah tanah liat prasejarah zaman Buni (Bekasi kuno) juga ditemukan merentang dari Anyer sampai Cirebon. Pada abad ke-5, di Jawa Barat terbentuk satu Kerajaan, namanya Kerajaan Tarumanegara. Sama kayak Kerajaan kuno lainnya, Kerajaan ini juga ninggalin banyak prasasti. Ada tujuh prasasti yang ditulis dalam aksara Wengi (digunakan dalam masa Palawa India) dan bahasa Sansakerta yang sebagian besar menceritakan para raja Tarumanagara. Sayangnya, Kerajaan ini akhirnya runtuh.

Setelah runtuhnya kerajaan Tarumanagara, Jawa Barat dikuasain oleh Kerajaan Sunda. Prasasti yang terkenal dari zaman Kerajaan Sunda adalah prasasti Kebon Kopi II yang berasal dari tahun 932. Kerajaan ini ibukotanya di Pakuan Pajajaran yang kalau kita kenal sekarang Bogor.
Sekitar abad 16, Terjadi persaingan antara Sunda dan Demak. Pelabuhan Cerbon adalah salah satu daerah yang terpengaruh Demak. Pelabuhan ini pun melepaskan diri dari Sunda dan berkembang jadi Kesultanan Cirebon. Ternyata, gak cuman Cirebon aja yang ngelepasin diri dari Sunda, Banten pun ikut melepaskan diri setelah jatuh ke tangan Cirebon, gak lama kemudian pun muncul Kesultanan Banten.
Kerajaan Sunda ga terima daerah nya lepas begitu aja. Gak lama kemudian terjadi perang antara Sunda vs Banten-Cirebon. Pada waktu itu Sunda minta bantuan kepada Portugis yang baru aja dateng ke nusantara untuk mempertahankan Sunda Kelapa yang adalah daerah penting untuk Kerajaan Sunda. Sebagai Imbalan Portugis dibolehkan untuk bangun benteng dan gudang di Sunda Kelapa serta Portugis juga diberi akses perdagangan. Walaupun sudah dibantu Portugis, Sunda Kelapa tidak berhasil dipertahankan. Fatahillah yang memimpin aliansi Banten-Cirebon menaklukkan daerah itu. Akibat peristiwa itu perang semakin memanas. Setelah 5 tahun berperang akhirnya terjadi kesepakatan damai antara dua pihak tersebut.
Dari tahun 1567 sampai 1579, dibawah pimpinan Raja Mulya, alias Prabu Surya Kencana, Kerajaan Sunda Mengalami kemunduran akibat  tekanan Kesultanan Banten. Tahun 1576, Pakuan Pajajaran akhirnya jatuh ke tangan Kesultanan Banten. Pemerintahan Banten kemudian jatuh ke tangan Kesultanan Mataram.

Jawa Barat sebagai provinsi ada pada tahun 1925 di jaman Belanda. Pembentukan provinsi itu sebagai pelaksanaan Bestuurshervormingwet tahun 1922, yang membagi Hindia Belanda atas kesatuan-kesatuan daerah provinsi. Sebelum tahun 1925, digunakan istilah Soendalanden (Tatar Soenda) atau Pasoendan, untuk menyebut Jawa Barat yang waktu itu sebagian besar dihuni oleh penduduk yang masih berbahasa Sunda

Bergabungnya Jawa Barat ke RI

Pada 17 Agustus 1945, Jawa Barat bergabung ke RI yang baru saja merdeka. Belanda yang masih ga terima Indonesia merdeka, balik lagi ke nusantara bersama sekutu. Belanda pun memulai agresi lagi di Indonesia. Jawa Barat pun jadi salah satu sasaran agresi Belanda. Peristiwa yang terkenal adalah Bandung Lautan Api.

Peristiwa ini dimulai saat Inggris masuk dan meneror rakyat Bandung pada Oktober 1945. Rakyat Bandung pun gak tinggal diam. Bersama TKR mereka berjuang melawan Sekutu. Pertempuran terus berlanjut. Tanggal 25 November sebuah bendungan jebol dan memisahkan Bandung menjadi Selatan dan utara. Setelah berunding dengan Sekutu, RI sepakat untuk mengosongkan Bandung Utara. Namun, akibat Sekutu menuntut Selatan juga dikosongkan, maka pecahlah perang lagi dan mengakibatkan kota bandung terbakar hebat. Di saat bersamaan pejuang bandung yang lain berniat meledakkan benteng Sekutu. Toha sang pemimpin pejuang itu membawa peledak dan meledakkan dirinya di gudang mesiu sehingga dia gugur. Akibat peristiwa ini rakyat Bandung harus mengungsi.
Akibat banyak agresi, Kondisi RI makin gak stabil, akibatnya terjadi banyak pemberontakan. Salah satunya adalah DI/TII.

Tanggal 7 Agustus 1949 di suatu desa di Tasikmalaya. Sekarmadji Maridjan Kartosuwirjo memproklamirkan berdirinya Negara Islam Indonesia. Gerakannya di namakan Darul Islam (DI) dan tentaranya dinamakan Tentara Islam Indonesia ( TII ). Gerakan ini dibentuk pada waktu Jawa Barat di tinggal  Pasukan Siliwangi yang pergi ke Yogyakarta dan Jawa Tengah dalam Rangka melaksanakan ketentuan dalam Perundingan Renville.

Ketika pasukan Siliwangi pergi, gerombolan DI/TII ini dengan leluasa melakukan gerakannya dengan menyakiti penduduk Jawa Barat. Akan tetapi setelah pasukan Siliwangi mengadakan kembali ke Jawa Barat, gerombolan DI/TII ini harus berhadapan dengan pasukan Siliwangi.


Dalam menghadapi aksi DI/TII pemerintah mengerahkan pasukan TNI untuk menumpas gerombolan ini. Pada tahun 1960 pasukan Siliwangi bersama rakyat melakukan operasi “Pagar Betis“ dan operasi “ Bratayudha“. Pada tanggal 4 Juni 1962 Kartosuwirjo dan anak buahnya dapat ditangkap oleh TNI . Dan, akhirnya mereka dihukum mati .