Rabu, 02 September 2015

Sejarah Jawa Barat



Oke Guys, kali ini gw mau nyeritain sejarah daerah Jawa Barat. Dari artikel yang gua baca di internet, temuan arkeologi di Anyer menunjukkan adanya budaya logam perunggu dan besi dari sebelum milenium pertama. Gerabah tanah liat prasejarah zaman Buni (Bekasi kuno) juga ditemukan merentang dari Anyer sampai Cirebon. Pada abad ke-5, di Jawa Barat terbentuk satu Kerajaan, namanya Kerajaan Tarumanegara. Sama kayak Kerajaan kuno lainnya, Kerajaan ini juga ninggalin banyak prasasti. Ada tujuh prasasti yang ditulis dalam aksara Wengi (digunakan dalam masa Palawa India) dan bahasa Sansakerta yang sebagian besar menceritakan para raja Tarumanagara. Sayangnya, Kerajaan ini akhirnya runtuh.

Setelah runtuhnya kerajaan Tarumanagara, Jawa Barat dikuasain oleh Kerajaan Sunda. Prasasti yang terkenal dari zaman Kerajaan Sunda adalah prasasti Kebon Kopi II yang berasal dari tahun 932. Kerajaan ini ibukotanya di Pakuan Pajajaran yang kalau kita kenal sekarang Bogor.
Sekitar abad 16, Terjadi persaingan antara Sunda dan Demak. Pelabuhan Cerbon adalah salah satu daerah yang terpengaruh Demak. Pelabuhan ini pun melepaskan diri dari Sunda dan berkembang jadi Kesultanan Cirebon. Ternyata, gak cuman Cirebon aja yang ngelepasin diri dari Sunda, Banten pun ikut melepaskan diri setelah jatuh ke tangan Cirebon, gak lama kemudian pun muncul Kesultanan Banten.
Kerajaan Sunda ga terima daerah nya lepas begitu aja. Gak lama kemudian terjadi perang antara Sunda vs Banten-Cirebon. Pada waktu itu Sunda minta bantuan kepada Portugis yang baru aja dateng ke nusantara untuk mempertahankan Sunda Kelapa yang adalah daerah penting untuk Kerajaan Sunda. Sebagai Imbalan Portugis dibolehkan untuk bangun benteng dan gudang di Sunda Kelapa serta Portugis juga diberi akses perdagangan. Walaupun sudah dibantu Portugis, Sunda Kelapa tidak berhasil dipertahankan. Fatahillah yang memimpin aliansi Banten-Cirebon menaklukkan daerah itu. Akibat peristiwa itu perang semakin memanas. Setelah 5 tahun berperang akhirnya terjadi kesepakatan damai antara dua pihak tersebut.
Dari tahun 1567 sampai 1579, dibawah pimpinan Raja Mulya, alias Prabu Surya Kencana, Kerajaan Sunda Mengalami kemunduran akibat  tekanan Kesultanan Banten. Tahun 1576, Pakuan Pajajaran akhirnya jatuh ke tangan Kesultanan Banten. Pemerintahan Banten kemudian jatuh ke tangan Kesultanan Mataram.

Jawa Barat sebagai provinsi ada pada tahun 1925 di jaman Belanda. Pembentukan provinsi itu sebagai pelaksanaan Bestuurshervormingwet tahun 1922, yang membagi Hindia Belanda atas kesatuan-kesatuan daerah provinsi. Sebelum tahun 1925, digunakan istilah Soendalanden (Tatar Soenda) atau Pasoendan, untuk menyebut Jawa Barat yang waktu itu sebagian besar dihuni oleh penduduk yang masih berbahasa Sunda

Bergabungnya Jawa Barat ke RI

Pada 17 Agustus 1945, Jawa Barat bergabung ke RI yang baru saja merdeka. Belanda yang masih ga terima Indonesia merdeka, balik lagi ke nusantara bersama sekutu. Belanda pun memulai agresi lagi di Indonesia. Jawa Barat pun jadi salah satu sasaran agresi Belanda. Peristiwa yang terkenal adalah Bandung Lautan Api.

Peristiwa ini dimulai saat Inggris masuk dan meneror rakyat Bandung pada Oktober 1945. Rakyat Bandung pun gak tinggal diam. Bersama TKR mereka berjuang melawan Sekutu. Pertempuran terus berlanjut. Tanggal 25 November sebuah bendungan jebol dan memisahkan Bandung menjadi Selatan dan utara. Setelah berunding dengan Sekutu, RI sepakat untuk mengosongkan Bandung Utara. Namun, akibat Sekutu menuntut Selatan juga dikosongkan, maka pecahlah perang lagi dan mengakibatkan kota bandung terbakar hebat. Di saat bersamaan pejuang bandung yang lain berniat meledakkan benteng Sekutu. Toha sang pemimpin pejuang itu membawa peledak dan meledakkan dirinya di gudang mesiu sehingga dia gugur. Akibat peristiwa ini rakyat Bandung harus mengungsi.
Akibat banyak agresi, Kondisi RI makin gak stabil, akibatnya terjadi banyak pemberontakan. Salah satunya adalah DI/TII.

Tanggal 7 Agustus 1949 di suatu desa di Tasikmalaya. Sekarmadji Maridjan Kartosuwirjo memproklamirkan berdirinya Negara Islam Indonesia. Gerakannya di namakan Darul Islam (DI) dan tentaranya dinamakan Tentara Islam Indonesia ( TII ). Gerakan ini dibentuk pada waktu Jawa Barat di tinggal  Pasukan Siliwangi yang pergi ke Yogyakarta dan Jawa Tengah dalam Rangka melaksanakan ketentuan dalam Perundingan Renville.

Ketika pasukan Siliwangi pergi, gerombolan DI/TII ini dengan leluasa melakukan gerakannya dengan menyakiti penduduk Jawa Barat. Akan tetapi setelah pasukan Siliwangi mengadakan kembali ke Jawa Barat, gerombolan DI/TII ini harus berhadapan dengan pasukan Siliwangi.


Dalam menghadapi aksi DI/TII pemerintah mengerahkan pasukan TNI untuk menumpas gerombolan ini. Pada tahun 1960 pasukan Siliwangi bersama rakyat melakukan operasi “Pagar Betis“ dan operasi “ Bratayudha“. Pada tanggal 4 Juni 1962 Kartosuwirjo dan anak buahnya dapat ditangkap oleh TNI . Dan, akhirnya mereka dihukum mati .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar